Terpantau harga batu bara global terjun bebas usai salah satu produsen top 10 dunia berencana akan menurunkan kapasitas produksi batu baranya dan penutupan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Melansir data Refinitiv, pada perdagangan Selasa (3/9/2024) harga batu bara acuan ICE Newscastle anjlok 2% di level di US$ 142,1 per ton. Penutupan tersebut mematahkan penguatan harga batu bara selama dua hari beruntun.

Anjloknya harga batu bara pada perdagangan Selasa, disebabkan oleh rencana Jerman yang merupakan produsen batu bara terbesar di dunia nomor sembilan pada tahun 2023, diperkirakan akan terjadi penurunan kapasitas batu bara kerasnya sekitar 27% pada tahun 2027 menurut BNA (The Federal Network Agency Jerman). Pada  2030, kapasitas batu bara keras di pasar tenaga listrik harus turun menjadi 8 GW atau lebih rendah agar sejalan dengan rencana negara tersebut untuk menghentikan produksi batu bara keras dan pembangkit listrik berbahan bakar lignit pada akhir tahun 2038.

BNA juga telah menawarkan kepada operator pembangkit listrik batu bara keras dan lignit kecil kesempatan untuk menerima kompensasi finansial atas penarikan awal dari pembangkit listrik berbahan bakar batu bara pada tahun 2023. Untuk ini, regulator mengadakan total tujuh putaran tender yang mencakup 10,9 GW (Giga Watt) penutupan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.

 

Sember : www.cnbcindonesia.com

<< Kembali