Sebagian besar pengusaha memulai bisnisnya dengan melakukan pinjaman di bank untuk modal usahanya. Modal yang didapatkan dari pinjaman tersebut digunakan untuk mengoptimalkan kegiatan bisnis sehingga pengusaha mendapatkan laba dari sana. Namun, pengusaha harus memiliki perhitungan yang benar-benar matang agar modal yang dipinjam dari bank dapat dipakai sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Berikut ini adalah tips mengelola modal usaha yang berasal dari pinjaman/utang:
Sebelum Anda memutuskan untuk meminjam utang ke bank, sebaiknya terlebih dulu Anda mempertimbangkan jenis piutang yang tepat. Jangan sampai Anda salah langkah dalam menentukan jenis utang karena hal tersebut akan menimbulkan resiko yang besar di kemudian hari.
Secara umum, ada dua jenis pinjaman yang dapat Anda ajukan ke bank, yakni pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Bagi para pelaku usaha, sebaiknya ajukan pinjaman jangka panjang agar dapat lebih leluasa dalam mengelola pinjaman tersebut demi mencapai tujuan jangka panjang.
Anda juga harus selektif memilih bank sebelum mengajukan pinjaman/hutang. Dalam memilih bank, Anda harus melihat suku bunga yng ditawarkan di sana. Pilihlah bank yang memiliki suku bunga yang tidak terlalu besar agar Anda tak terlalu terbebani dengan kewajiban pembayaran bunga selama menyicil di bank.
Setelah bank penyetujui pinjaman, itu berarti Anda memiliki tanggung jawab finansial yang harus Anda bayarkan. Anda harus dapat membayar cician setiap bulannya pada pihak bank. Karena itu, salah satu tips mengelola modal usaha yang berasal dari pinjaman/utang adalah Anda harus disiplin dalam membayar cicilan hutang di bank. Anda harus dapat mengelola keuangan dengan baik agar tidak sampai menunggak cicilan di bank.
Dalam membangun sebuah usaha, meminjam utang ke bank adalah sebuah hal yang wajar. Justru dengan pinjaman tersebut Anda dapat menambah aset sebanyak-banyaknya. Sebagai contoh, Anda meminjam utang ke bank sebesar Rp 25 juta dengan tenor 12 bulan dan bunga 0 persen. Pinjaman tersebut akan Anda gunakan untuk membuka suatu usaha. Tiap bulannya, Anda diwajibkan membayar cicilan sebesar Rp 2 juta. Asumsikan penghasilan dari usaha yang Anda buat tersebut omsetnya mencapai Rp 1 juta per hari, yang berarti total omset sebulannya adalah Rp 30 juta.
Dengan biaya operasional Rp 25 juta per bulan, berati Anda memiliki laba bersih sebesar Rp 5 juta setiap bulannya. Dari situ Anda dapat memotong sebesar Rp 2 juta untuk cicilan bank sehingga Anda masih punya laba bersih sebesar Rp 3 juta.
Meskipun Anda meminjam modal dari bank, namun jika Anda pintar dalam mengelolanya maka ini akan menguntungkan. Dengan pinjaman tersebut, Anda dapat menambah aset pribadi Anda sebanyak-banyaknya.
Salah satu hal yang menjadi pertimbangan bank dalam memberikan pinjaman adalah colon debitur harus memiliki rasio utang terhadap pendapatan yang cukup baik. Biasanya, rasio utang yang baik adalah 30 persen dari total penghasilan. Karena itu, Anda sebaiknya tidak menambah hutang jika melebihi rasio keuangan Anda.
Itulah beberapa tips mengelola modal usaha yang berasal dari pinjaman/utang. Berhutang di bank untuk modal usaha adalah sebuah hal yang wajar, namun Anda harus bijak dalam mengatur utang tersebut. Jangan sampai Anda menggunakan pinjaman modal bank untuk usaha/bisnis yang belum pasti potensinya.
Artikel Menarik Lainnya :
<< Kembali